SumselGo, PALI- Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) beberapa bulan lalu menjadi sorotan se-Sumatera Selatan. Bukan hanya karena berhasil menjadi tuan rumah Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) tingkat Provinsi, tetapi juga karena mampu meninggalkan kesan mendalam bagi setiap tamu yang datang. Dari penyambutan yang hangat, penyelenggaraan yang tertib, hingga suasana kebersamaan yang terasa di setiap sudut acara, semuanya menjadi catatan positif yang dibawa pulang para peserta dari berbagai daerah.
Namun, bagi pasangan Bupati Asgianto ST dan Wakil Bupati Iwan Tuaji SH, keberhasilan itu bukanlah titik akhir. Slogan mereka, BERANI (Bersama Asgianto–Iwan Tuaji), bukan sekadar kata-kata pemanis. Usai gemerlap acara, mereka tak berlama-lama larut dalam euforia. Sebaliknya, momen ini dijadikan bahan bakar untuk meluncurkan kebijakan yang langsung menyentuh kebutuhan dasar masyarakat.
Gebrakan awal yang mereka lakukan adalah meluncurkan program asuransi ketenagakerjaan bagi lebih dari 10.000 warga PALI yang menggantungkan hidup sebagai buruh harian lepas. Target program ini mencakup berbagai lapisan pekerja sektor informal: mulai dari nelayan yang setiap hari menantang gelombang, petani yang bergulat dengan cuaca, pengemudi ojek yang mengandalkan kelincahan di jalan, buruh bangunan yang bekerja di ketinggian, hingga para pedagang kecil yang menghidupkan denyut pasar tradisional.
Sebelum program ini hadir, sebagian besar dari mereka bekerja tanpa jaminan sosial. Risiko kecelakaan kerja, meninggal dunia, atau kehilangan penghasilan di usia senja, selama ini harus mereka tanggung sendiri.
Bupati Asgianto memahami bahwa pekerja sektor informal adalah tulang punggung perekonomian daerah. Karena itu, Pemkab PALI menggandeng BPJS Ketenagakerjaan untuk memberikan perlindungan yang layak. Dengan skema ini, peserta akan mendapatkan jaminan apabila mengalami kecelakaan kerja, santunan bagi keluarga jika meninggal dunia, serta manfaat di masa pensiun.
“Kami ingin memastikan bahwa para pekerja di sektor informal pun punya perlindungan yang sama seperti pekerja formal. Mereka ini ujung tombak pembangunan ekonomi daerah. Sudah sepantasnya pemerintah hadir untuk memberi rasa aman,” tegas Bupati Asgianto.
Inisiatif ini menjadi tonggak sejarah karena untuk pertama kalinya Kabupaten PALI melaksanakan program perlindungan ketenagakerjaan secara masif. Langkah ini juga menunjukkan pergeseran orientasi pembangunan tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada perlindungan sumber daya manusianya.
Dengan program ini, Pemkab PALI berharap dapat menciptakan iklim kerja yang lebih aman, produktif, dan berkelanjutan. Lebih dari itu, langkah ini menjadi sinyal bahwa pemerintahan Asgianto–Iwan Tuaji benar-benar serius memprioritaskan kesejahteraan rakyatnya.(Shy)