Budidaya Manggot Tergerak dari Sampah Hajatan

Daerah70 Dilihat

Prabumulih – Didik belum terlalu lama melakukan budidaya ulat manggot. Pria asal Desa makartitama Kabupaten Ogan Komering Ulu, itu menekuni budidaya tersebut 2 tahun terakhir

Latar belakang pak didit budidaya ulat manggot kerena melihat sampah di hajatan yang menunpuk membuat pak didit tergerak hatinya untuk mebudidaya manggot.

Binaan Pertamina EP Zona 4 inj menjelaskan, maggot adalah larva lalat yang diolah menjadi bahan pakan ikan alternatif yang mudah dan murah dengan kandungan nutrisi protein tinggi dan berkualitas yang dibutuhkan oleh ikan dam ayam ternak

“Manfaat dari maggot adalah untuk pengolahan sampah  yang biasanya dihasilkan dari rumah tangga, kemudian diolah menjadi makanan ikan,” jelasnya. Rabu, (28/02/2024)

pembuatan media fermentasi untuk menghasilkan maggot, Maggot (Hermetia illuces)  merupakan larva black soldier fly (BSF) yang banyak mengandung protein sebagai bahan pakan ternak. Larva BSF merupakan organisme pembusuk karena mengkonsumsi bahan organik. 

Media fermentasi untuk menghasilkan maggot, merupakan larva black soldier fly (BSF) yang banyak mengandung protei

Adapun cara dan bahan-bahan yang dipergunakan dalam fermentasi sehingga dapat mendatangkan BSF yang nantinya dapat menghasilkan maggot yaitu dengan menyiapkan dedak, dedauna, yakul, dan air secukupnya di tutup selamat 3 hari hingga munculnya manggot.

Maggot (larva BSF) ini nantinya diharapkan mampu sebagai pakan ternak yang banyak mengandung protein, mengingat kabupaten OKU banyak terdapat kolam ikan yang berisi ikan, maggot yang dihasilkan dalam fermentasi ini nantinya akan dijadikan pakan ikan yang ada di kolam Desa makartitama Kabupaten Ogan Komering Ulu. jelasnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *